Minggu, 23 Februari 2014

Introduction Bahasa Jepang 2

id jpgperhatikan contoh pembiacaraan kepada teman atau kepada bawahan,berikut :
Bentuk Biasa                                Bentuk Sopan                                     Keterangan
Kimi                                                           Anatawa                                               Kamu
Heya de terebi ga          aru Heya de Teribi ga arimasuka     Di kamar apakah ada televisi
Sora kun                                                  Sora san                                           Saudara Sora
7. Subyek dan obyek yang sudah diketahui dalam kalimat bisa dihilangkan, penghilangan subyek dan obyek ini untuk mempersingkat pembicaraan dan juga sering digunakan dalam pembicaraan antar teman (bentuk biasa) perhatikan contoh berikut :
Yomu tsuki desu ka
Apakah (anda) suka membaca (buku)
Ket : Yomu = membaca
Tsuki = suka
Dari contoh diatas subyek dan obyek dapat dihilangkan, pertanyaan diatas dapat dijawab dengan singkat
Hai, Tsuki desu
Ya, (saya ) suka
Ket : Hai = ya
Bahkan dalam bentuk tidak sopan anda cukup mengatakan
Un, Tsuki
Ya, (Saya) suka
Ket : Un = ya (bentuk tidak sopan)
Cara Pengucapan Pada umumnya suku kata bahasa jepang terdiri dari satu konsonan dan satu vocal, dan sebalikna, namun ada juga yang diakhiri dengan konsonan, bahasa jepang tidak mengenal konsonan mati di akir selain n, namun konsonan n sendiri dalam pengucapannya di dalam kata terdapat tiga jenis yaitu, n,m, ng. Bahasa jepang menyerap kata-kata penting dari luar seperti kata – kata ilmiah akan disesuaikan dengan cara pengucapan bahasa jepang, kata- kata serapan dapat mudah kita lihat karena ditulis dengan katakana misalnya center akan dibaca sentaa ditulis sentaa ().
1. Vokal
Vokal dalam bahasa jepang sama dengan bahasa yang lain yaitu : Vokal Sistem pengucapan a Seperti pada ayah, ayam, anda i Seperti pada indah, imun, ibu u Seperti pada umbi, utama, ubun e Seperti pada enak, entong, energi o Seperti pada ombak, obor Pemakain vocal terdapat dua jenis yaitu vocal panjang dan vocal pendek, dalam penerapannya akan sangat mempengarui arti dari kata. Karena perbedaan vocal panjang atau pendek dalam bahasa jepang mempunyai arti yang
berbeda, misalnya :
Vokal Pendek            Vokal Panjang
e (gambar, lukisan)      ee (ya)
Toru (mengambil)        Tooru (melewati)
Obasan (bibi)                 Obaasan (nene)
Ojisan (paman)             Ojiisan (nenek)
Dari contoh diatas dapat kita lihat arti yang sangat jauh dari perbedaan pemakain vocal pendek dan panjang, berhati-hatilah dalam mengucapkannya !!!
2. Konsonan
Konsonan yang berdiri sendiri dalam bahasa jepang hanyalah n, dapat berbunyi tiga jenis yaitu, n, m dan ng berikut contohnya :
Kata Hiragana                           Cara baca
Onna                                               Onna
Sanpo                                           Sampo
Sankai                                          Sangkai
Konsonan rangkap juga mempunyai arti yang berbeda dengan konsonan tunggal, karena itu dalam pembicaraan untuk konsonan rangkap dua perlu penekanan lebih tegas, berikut contohnya :
Konsonan tunggal                                   Konsonan rangkap dua
Shite imasu (sedang melakukan)      Shitte imasu (mengetahui)
Oto (bunyi)                                                Otto (suami)
Konsonan dengan pengucapan semi vocal juga memilki arti yang berbeda dengan kosonan yang diucapkan vokalnya, misalnya hiyaku mempunyai arti perlompatan, sedangkan hyaku mempunyai arti seratus, walaupun tulisannya  mirip yang membedakan adalah kecil besarnya tulisan huruf  (ya) bila tulisan huruf ya kecil maka akan dibaca semi vocal, bila  tulisan huruf ya nomal akan tetap di baca secara utuh dan tegas, berikut contoh lainya :
Kata                                                             Arti
Byoin                                                         (Rumah sakit)
Kyoo                                                           Hari ini
Gyuunyuu                                                Susu
Benkyoo                                                    Belajar
PERKENALAN Memulai belajar bahasa tentunya dimulai dengan perkenalan diri terlebih dahulu, dengan perkenalan diharapkan akan timbul ketertarikan untuk mengenal lebih jauh, baik tentang negara, pekerjaan, rumah, daerah budaya dan lain sebaginya. Untuk memudahkan belajar, saya akan menulis percakapan, kalimat dan kata dalam tiga jenis,
1. romanji untuk pengucapan hiragana
2. hiragana dan atau katakana
3. arti dalam bahasa indonesia Nama saya Yamada Untuk pengenalan singkat seperti judl diatas perhatikan beberapa contoh berikut ini :
Watashi wa Zahid desu. (nama) saya Zahid.
Watashi wa kensyusei desu. Saya adalah pelajar.
Watashi wa Indonesian jin desu. Saya adalah orang Indonesia
Senmon wa hambai desu. Pekerjaan saya adalah penjualan.
Ima watashi wa nijuyon sai desu. Sekarang saya berumur 24 tahun.
Ano hito wa kimura san desu ka ? Apakah orang itu adalah (sdr) kimura. Dari contoh adalah salah satu bentuk untuk mengungkapkan atau mengenalkan diri kita.

Sumber : http://10dreamztegami.wordpress.com/bahasa-jepang/introduction-bahasa-jepang-2-3/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes