1. Letusan Gunung api Purba Toba
Letusan terjadi sekitar 75.000-70.000 tahun yang lalu. Bill Rose
dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan
bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800
km³ yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu
vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina
sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan
lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies
juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga
menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi
manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga
ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih
memperdebatkannya. Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang
kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau
Toba. Tekanan ke atas olehmagma yang belum keluar menyebabkan munculnya
Pulau Samosir.. Kemungkinan bencana ini juga menyebabkan hominid lain
punah. Setelah peristiwa ini, Bumi kembali dikolonisasi, dimulai dari
Afrika.
2. Letusan Gunung Pinatubo
Gunung Pinatubo adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di
pulau Luzon, Filipina, di perbatasan provinsi Zambales, Tarlac, dan
Pampanga. Gunung ini meletus pada tahun 1991, lebih dari 490 tahun
setelah aktivitas erupsi yang terakhir kali terlihat, yang merupakan
letusan terbesar kedua pada abad ke-20. Prediksi atas letusan ini
awalnya berhasil, sehingga puluhan ribu orang mengungsi dari gunung ini
dan menyelamatkan banyak jiwa. Tetapi daerah sekitar gunung tersebut
hancur karena aliran piroklastik, abu dan lahar.
3. Letusan Gunung Tambora
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada April
1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index.
Letusan tersebut menjadi letusan tebesar di dunia sejak letusan danau
Taupo pada tahun 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra
(lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa
dan Maluku.
Tambora sekarang (http://www.volcanoweather.owlinc.org) |
Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari
71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung
akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan
sampai 92.000 orang terbunuh.
http://media.smithsonianmag.com |
Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim
dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa
musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa
karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan
iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di
Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad
ke-19.
4. Letusan Gunung Krakatau
Nama gunung ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di
sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada 26-27
Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang
diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26
Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera
Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia
dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer jauhnya. Daya ledaknya
diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan diHiroshima
dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat
gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang
menutupiatmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya.
Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York
5. Letusan Siberian Trap
Luas daerah Siberian Trap |
Siberian Trap membentuk suatu wilayah vulkan luas di Siberia,
Rusia. Ledakanya diketahui sebagai ledakan terbesar dari 500 juta tahun
terakhir darlam sejarah geologi bumi.
Istilah "trap" berasal dari kata Swedia untuk tangga (trappa, atau
kadang-kadang Trapp), mengacu pada langkah-seperti bukit membentuk
lanskap kawasan yang luas dari dataran batuan basal. Peristiwa letusan
ini terjadi pada zaman Permian-Triassic, sekitar 250 juta tahun yang
lalu, dan dipercaya sebagai penyebab peristiwa kepunahan pada zaman
Permian-Triassic.
Salah satu wujud Siberan Trap saat ini |
Kepunahan ini yang juga disebut "Kematian Raksasa" mempengaruhi
semua kehidupan di Bumi, dan diperkirakan telah menewaskan 90% spesies
hidup pada saat itu. Kehidupan didarat membuthkan setidaknya 30 juta
tahun untuk sepenuhnya pulih seperti keadaan semula sebelum letusan
Siberian Trap. Saat itu dipercaya terjadi pemanasan global yang sangat
ekstrim di mana suhu air laut melebihi 40 °C.
6. Kaldela Kawah Raksasa Yellowstone
Ilustrasi pada film "2012" from skywalker.cochise.edu |
Kaldera ini terletak di Wyoming, AS barat laut. Setelah program
sains BBC menggunakan istilah supervolcano tahun 2000, Kaldera
Yellowstone dikenal sebagai Supervolcano Yellowstone. Yellowstone adalah
sebuah gunung api dan bukan cuma gunung api biasa. Taman nasional
tertua dan paling terkenal di Amerika Serikat itu tepat berada di puncak
salah satu gunung api terbesar di Bumi. Bagaimanapun, Doane keliru
dalam satu aspek penting. Gunung api Yellowstone masih ada. Sampai taraf
tertentu yang belum pasti, gunung api itu masih sangat aktif.
Apa yang terjadi jika Yellowstone meletus? Jawabannya, tragedi.
Kekuatan erupsinya diperkirakan ribuan kali lebih kuat dari letusan
gunung St Helena pada tahun 1980.
Luas daerah letusan (http://www.theblaze.com) |
Yellowstone akan memuntahkan lava ke langit, sementara abunya yang
panas akan mematikan tanaman dan mengubur wilayah sekitarnya hingga
radius 1.000 mil atau lebih dari 1.600 kilometer. Tak hanya itu, dua per
tiga wilayah Amerika Serikat bisa jadi tak bisa dihuni karena udara
beracun yang berhembus dari kaldera. Ribuan penerbangan terpaksa
dibatalkan, jutaan orang menjadi pengungsi. Ini adalah mimpi buruk yang
diprediksi para ilmuwan, jika Yellowstone kembali meletus untuk kali
pertamanya dalam 600.000 tahun. Berita buruknya, ini mungkin terjadi
pada masa depan. Penelitian menunjukkan, kaldera Yellowstone telah
meletus tiga kali dalam kurun waktu 2,1 juta tahun. Kekhawatiran para
ahli bukannya tanpa dasar. Peningkatan terekam sejak tujuh tahun lalu.
Juga, dalam tiga tahun terakhir, lantai gunung naik tiga inchi per
tahun. Ini tingkat peningkatan tercepat sejak pencatatan yang dimulai
tahun 1923.
7. Letusan Gunung Taupo
Perbandingan material letusan taupo (yang terbesar) dengan gunung lainya www.nzgeothermal.org.nz |
Gunung Taupo terletak di pusat Selandia Baru di Pulau Utara, Gunung
ini merupakan kaldera gunung berapi rhyolitic besar. Letusan gunung
yang maha dasyat ini menjadikanya Letusan gunung berapi paling besar
dalam sejarah geologi.
Gunung Taupo merupakan bagian dari Taupo Volcanic Zone, sebuah
wilayah aktivitas gunung berapi yang membentang dari Ruapehu di Selatan,
melalui Taupo dan daerah Rotorua, ke Pulau Putih, di Bay of Plenty.
Taupo mulai meletus sekitar 300.000 tahun yang lalu, namun letusan
utama sekitar 26.500 tahun yang lalu, letusan inilahyang sekarang
membentuk kaldera taupo. Gunung ini diperkirakan aan meletus setiap 100
tahun sekali atau lebih
0 komentar:
Posting Komentar